Sumbawa Barat NTB – Krisis air bersih di sejumlah Desa di Poto Tano menjadi persoalan yang perlu ditemukan solusinya. Guna mengatasi masalah ini Selasa 30 Mei 2023 dilakukan Pulbaket terkait kebutuhan Air Bersih di Desa Kiantar.
Kepolisian Sektor Poto Tano mengikuti agenda ini dan mendengar berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat seperti disampaikan aparat Desa dan sejumlah BPD Desa Kiantar.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.IK seperti disampaikan Kasi Humas Polres Sumbawa Barat, IPDA Eddi Soebandi, S.Sos menyampaikan seperti disampaikan Ketua BPD Desa Kiantar Mashar, SAP bahwa terdapat sumber mata Air Ai tiris mengkcover 3 Dusun di Kiantar yaitu Dusun Reban, Dusun Ai Tiris dan Dusun Kuang Busir.
Saat ini warga Desa Kiantar seperti disampaikan Eddi, menggunakan Air isi ulang untuk keperluan memasak sehari - hari karena banyaknya aktifitas warga Desa Mantar berladang dan menggunakan Pestisida di dekat sumber mata Air Ai Tiris.
“ Di dusun Kuang Busir dan Ai Tiris menggunakan Pamsimas dengan sumber mata Air Ai Tiris, dalam penggunaan air tersebut sistem bergantian kedua Dusun tersebut, sementara Di Desa Kiantar terdapat 3 Sumur Bor Milik Pemda dengan lokasi di Dusun Reban 1 unit, dan 2 Unit di Dusun Ai tiris, yang digunakan untuk mengantisipasi adanya gangguan Air dari Pamsimas, ” terang Eddi Soebandi seperti disampaikan Mashar.
Sementara Ketua RT 14 Dusun Sagena Saparuddin, menurut Eddi Soebandi, menyampaikan Dusun Sagena terdapat 140 KK dengan jumlah penduduk 495 orang dimana sebagian besar sumber mata air di Dusun Sagena terasa Payao, sehingga Dusun Sagena sangat membutuhkan Air untuk keperluan sehari – hari.
Baca juga:
Rudi Rombak Bengkong Makin Memesona
|
“ Warga membeli air untuk kebutuhan sehari - hari dengan harga 250.000 / tangki, terdapat 2 sumur sumber mata air milik sdr. Musa Daud dan Abu Hasan dengan kedalaman 12 m yang tidak payao tetapi tidak bisa mengcover kebutuhan warga” lanjut Eddy.l
Sementara sambungnya, di Dusun Sagena terdapat Sumber mata air Ai Lemar dan Ai Baru lokasi di atas Gunung Mantar yang digunakan untuk memasak, warga Desa Sagena mengantri untuk mengambil air tersebut dengan kapasitas 5 Jerigen untuk 3 hari.
Selain laporan ini, disampaikan Eddi kegiatan ini juga menyampaikan catatan untuk menjadi perhatian yakni, untuk mengatasi kekurangan air Warga Dusun Sagena terdapat dua alternatif dengan Geografis Dusun Kiantar dekat dengan Laut yaitu Mesin pengubah air laut menjadi air Tawar dan melakukan penelitian Goelistrik dan penyediaan Sumur Bor. (Adb)